Jika berbicara mengenai startup, mungkin sudah tidak asing lagi istilah-istilah yang muncul berbarengan di bidang ini. Seperti Venture Capital, Incubator, Accelerator, dan lain-lain. Sebetulnya ada istilah lain yang terdengar agak asing di telinga kita, yaitu Venture Builder. Apakah Anda pernah dengar istilah ini?
Secara sederhana, Venture Builder atau biasa disamakan seperti ‘pabrik startup’ adalah sebuah organisasi berbadan hukum berupa Perseroan Terbatas (PT) yang secara konsep dasar tugasnya menghasilkan startup baru, dengan ide yang berasal dan dikembangkan menjadi aplikasi dari dalam perusahaan itu sendiri. Keberadaan Venture Builder di Indonesia mungkin terasa asing atau jarang terdengar. Hal ini wajar mengingat perusahaan yang berbasis Venture Builder yang beroperasi di indonesia sangatlah sedikit. Salah satu Venture Builder yang berkembang saat ini adalah PT Wira Global Solusi atau WGS Hub, yang telah menangani berbagai startup dari berbagai lini bisnis yang berbeda.
Tapi, benarkah Venture Builder ini merupakan sebuah konsep baru? Jika mengacu pada sejarah, Venture Builder sebenarnya sudah ada sejak lama. Ada banyak startup yang dilahirkan dari konsep bisnis ini, Contohnya adalah Zalora yang di prakarsai oleh Rocket Internet, atau Twitter yang lahir dari perusahaan berbasis podcast yang bernama Odeo. Ada juga Venture Builder tertua yang dipimpin oleh Bill Gross, yaitu Idealab. Perusahaan ini memiliki portofolio hingga 150 perusahaan multinasional yang tersebar di seluruh dunia, di antaranya adalah perusahaan cryptocurrency yang terkenal yaitu Coinbase.
Mengapa Venture Builder tidak sebooming Startup? Konsep bisnis Venture Builder sangat rumit, dan tidak semua perusahaan memiliki kemampuan sumberdaya dan pengalaman untuk menjalankan bisnis ini. Selain perlunya dukungan tim IT yang mumpuni, Venture Builder juga harus memiliki tim bisnis development yang berkemampuan melihat peluang dalam pembuatan startup baru.
***