Masih bingung dengan konsep Mobile Site dan Native App? Coba cek dulu post ini, siapa tahu bisa sedikit membantu.
Kita adalah konsumen; walau sebagian dari kita bekerja di lokasi produksi, namun rupanya tidak semua memiliki pemahaman yang sama mengenai hal-hal (yang biasa dianggap) sederhana. Coba keluarkan ponsel canggih terbaru Anda dari dalam saku, dan lihat semua logo yang muncul di halaman muka ponsel Anda. Sebagai konsumen, bisakah Anda membedakan dengan segera mana yang dinamakan Mobile Site dan mana yang Native App? Bila Anda sudah bisa membedakannya, apakah Anda sudah menggunakan semua fungsi-fungsinya secara optimal, atau masih ada kebingungan disana-sini?
Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan beberapa karakter utama dari Mobil App dan Native App, sekedar untuk memperlihatkan perbedaan yang utama dan mendasar dari keduanya:
Mobile Site |
No |
NATIVE App |
Akses informasi yang bisa digunakan dengan keberadaan koneksi Internet |
1 |
Akses informasi yang dibuat untuk pengguna device tertentu secara spesifik |
Biasa digunakan untuk: – Situs Berita – Self-Publishing (blog) |
2 |
Biasa digunakan untuk: – Social Networking – Games – Travel & Local Category
|
Harus digunakan secara online |
3 |
Bisa digunakan secara offline atau online. Dengan keterbatasan update/data terbaru di saat offline. |
Mampu memberikan informasi terbaru sesuai yang ditampilkan di website utama. |
4 |
Mampu mengeksplorasi device untuk mengintegrasi fungsi. Contoh: Instagram menggunakan fungsi kamera dan GPS |
Pengguna harus mengecek pembaruan secara manual untuk mendapatkan informasi terbaru. |
5 |
Fitur “Push†yang bisa memaksa pengguna untuk melihat pembaruan terakhir yang didapat melalui aplikasi yang dipasangnya. |
Multitasking bergantung pada kemampuan device dan koneksi internet |
6 |
Multitasking bergantung pada kemampuan device |
Tidak bisa diintegrasi dengan aplikasi lain |
7 |
Bisa diintegrasi dengan 3rd party app lain |
Bisa digunakan di beberapa device/OS sekaligus (misal: Blackberry, Android, iOs) |
8 |
Hanya bisa digunakan di device/OS yang sudah disepakati sejak awal |
Bebas biaya hosting/marketing |
9 |
Terbebani biaya hosting/marketing di app store |
User – savvy |
10 |
User friendly |
Memberikan kemudahan untuk konsumsi |
11 |
Memberikan kemudahan untuk produksi |
Bisa ditemukan melalui search engine (mobile/web) |
12 |
Bisa ditemukan di appstore/market |
Walaupun teknologi terus berkembang dan semakin mengaburkan batasan antara keduanya, namun hingga hari ini Mobile Site dan Native App tetap melayani kebutuhan yang berbeda untuk tujuan yang berbeda pula; dengan kelebihan dan keterbatasan masing-masing yang sebenarnya saling melengkapi. Semoga perbedaan yang ditampilkan di atas bisa memberikan sebuah gambaran umum mengenai Mobile Site dan native app, untuk bisa dijadikan salah satu acuan sebelum mulai memproduksi atau mengonsumsi aplikasi mobile.
Lagipula, bila kita membahas cross-platform ability dan kemampuan mengeksplorasi device dari sebuah aplikasi, bukankah “hybrid app†sudah mulai aktif diperbincangkan sekarang?
Image: amazonaws.com
***